from here |
Apa kabar mu ka’? ku berharap
kakak tetap sehat jasmani dan rohani. J
Ku tuliskan surat ini untukmu ka’. Ini mungkin tidak akan cukup sebagai perwakilan untuk membalas apa yang telah kakak lakukan. Tapi paling tidak ini akan cukup membuat ucapan terima kasihku untumu bisa tersalurkan.
Ingat ga ka’ awal mula kita di
pertemukan, dan aku pun tidak menyangka kakak siap menolong kami yang sama
sekali tidak kakak kenali sebelumnya, benar-benar asing.
Sebelum kita bertemu apa kakak
tau perjalanan aku dengan teman-temanku ka’ sampai akhirnya Allah berkehendak
kita bertemu?
Kala itu aku dan teman-teman mendapatkan
tugas dari sekolah untuk PKL ka’, sangat banyak kesusahan yang kami alami
karena kebetulan kami orang baru di kota besar termasuk Makassar yang menurutku
adalah kota terkejam sampai saat ini di banding Jakarta. Mungkin ini hanya
bentuk rasa trauma yang membentuk ketakutanku terhadap kota Makassar ka’. Bagaimana tidak, kami sampai harus berajalan
kaki tengah malam di kota itu tanpa tau kemana kaki akan melangkah. Dan gilanya
ka’ temanku ternyata punya kakak polisi di Makassar tapi dia memberi tahu kami,
mungkin dia berpikir bahwa nasib kami akan berakhir di pinggir jalan jika tidak
ada pertolongan dari orang yang lebih tau tentang Makassar dan akhirnya dia meminta
tolong sama kakaknya.
Well, akhirnya kami ditawarkan
untuk tinggal di asrama polisi. Tanpa berpikir panjang dan khwatir dengan ke adaan lingkungan polisi kami
pun menerima tawaran itu. Dan benar ka’ kami ternyata tidak di terima di
kalangan istri-istri polisi disana. Mungkin khawatir suaminya kami ambil. Humd,
emang dasar ibu-ibu ya ka’ masa’ ga nyadar dengan level kami terhadap
laki-laki. Siapa juga yang tertarik dengan suami mereka? Mending ngincer cowok
lain dah. (mungkin emang kami termasuk gadis-gadis menarik untuk taraf polisi.,
hihihi)
Kami Hanya bertahan beberapa
minggu dan mencari tempat baru dengan harapan kami menemukan tempat yang
ibu-ibunya ga cemburuan seperti ibu-ibu polisi itu. Dan disinilah Allah
menakdirkan kita bertemu ka’. Sebuah kosan dengan 4 kamar kecil, dan kami
memilih satu kamar untk ber-4. Kebayang ga ka’ bagaimana kami harus tidur
berempat dengan kamar yang hanya muat 1 kasur. Naudzubillah! mudah-mudahan ga
terulang lagi. Bukan hanya itu, kami harus beberapa kali tidak makan dan hanya
minum air putih karena kehabisan makanan dan uang. Dan Allah pun mengutusmu
kala itu. Masih teringat jelas percakapanku dan teman-teman.
“Kita sudah 3 hari ga makan,
bisa-bisa kita mati kelaparan” Eluh temanku.
“tenang aja insya Allah, Allah memberi rezeki” Ujarku sok kuat padahal udah mau teriak kelaparan. Karena ku pikir
kalau kami semua down otomatis benar-benar sudah tidak akan ada lagi kehidupan.
Mau meminta bantuan kepada keluarga di kampung juga susahnya minta ampun karena
kami benar-benar ndeso sampai-sampai HP pun belum punya.
Tanpa di duga ternyata ada
kenalan teman yang juga kenalan kakak yang memberi tau tentang kondisi kami sehingga engkau pun
datang ka’. Walau pun saat itu aku tidak melihat kedatanganmu tapi yang ada di
pikiranku kamu benar-benar malaikatku kala itu ka’. Aku pun heran ketika tiba
dari kantor dan melihat teman dengan muka lusuhnya sedang berbinar-binar karena
mendapatkan makanan.
“Wah…Alhamdulillah kalian makan? Dari
siapa?” tanyaku heran.
“Alhamdulillah chy ada malaikat yang
ngasih kita duit cepe’ untuk makan beberapa hari, dan bukan Cuma itu saja kita
di undang di acara hakekahan ponakannya besok biar kita bisa sekalian bungkus
makanan untuk persediaan makan kita.” Cerita temanku panjang lebar dan
bersemangat.
Saat itu aku tidak tertarik
dengan apa yang terjadi tapi lebih kepada siapa kamu ka’ jadi langsung ku
tanyakan namamu.
“Siapa namanya say?”
“Namanya ka’ indah, baik deh.
Umurnya mungkin hampir kepala 3” temanku terus bersemangat berbicerita sampai-sampai
tidak sadar beberapa butir nasi beterbangan dari mulutnya
Ka’ indah?batinku. Sungguh
sifatmu seindah namamu. Terimakasih ya Allah engkau mengutusnya untuk kami,.
Kakak tidak pernah memikirkan
bagaimana latar belakang kami. Sampai-sampai kakak berani menampung kami dan
menerima kami di tengah-tengah keluarga kakak. Walau pun sekarang aku sudah
jauh dan lama berpisah dari kakak tapi kebaikan-kebaikan kakak tidak akan aku
lupakan sampai kapan pun itu ka’. Terkecuali Allah berkehendak lain.
Entah kakak membaca postinganku
ini atau tidak tapi aku berharap rasaku ini bisa kakak rasakan juga. Dan semoga
kisahku dan kakak mampu memasukkanku dalam deretan blogger pemula yang bisa di perhitungkan..aamiin_ *Ngarep wkwkwk
Dari Aku Yang kan Selalu
Mengingatmu. J
Sponsored by :
Hahaha... bawahnya ada pesennya :p
BalasHapusSalam kenal ya mbak~
orang makassar ta?
yooaa unaa...pesen ga boleh ketinggalan harus tetap eksis....wwkwkwkwk
BalasHapusSalam kenal juga unaa...ya aku orang makassar tapi terasingkan di bekasi_hiks :( :D
ohh sekarang di bekasi,,salam kenal ya mbak izin follow
BalasHapusmasih perdana nih ya mbak izin follow dulu
BalasHapusSherafim : ya sekarang di bekasi...sok di follow biar saya punya banyak teman..hehehhe
BalasHapusalkahfi : ya mas pemula ni...bimbingannya yo-- :)
makassar ga kejam kok :siul:
BalasHapusaye baik2 aja selama 24 taon di sana :P :P
kok bisa pkl ga jelas gitu tempat nginapnya, kasian beud...
mba' uchy : mba' makassarnya dimna si mba????mungkin karena kebetulan saja saya dpat tempat yang ga bagus..tau PLN rayon Selatan ga yang dekat karebosi???coba deh main ke lorong2nya???hehhehe
BalasHapus