Minggu, 23 Oktober 2011

Berlebihan, U or Me..???



Bismillah..

Astaghfirulloh…’



Entah apa yang bisa menggambarkan perasaanku hari ini, menyebalkan sekali. Gondok banget, entah siapa yang sebenarnya salah apakah aku yang tidak bisa bergaul dengan baik sampai harus melanggar syariat katanya ataukah dia yang ga bisa mengkritik dengan cara yang  halus. Ataukah kami sama-sama bersalah. Namun inilah mungkin resiko hidup di zaman yang penuh dengan fitnah ini.

Pagi-pagi hp ku berdering , tanda ada pesan yang masuk :

 “Katanya si akhwat yang rajin ikut kajian tentang penyakit hati (bius cinta)  tapi ko’ sering jalan sama ikhwan”  
“anti memberatkanku dalam menjalankan dakwah karena perilaku ukhti“. Dan blab la bla.

menampar sekali. Beuhhhhh cukup untuk membekaskan tanda tangan dah klo saja waktu itu tangan yag berbicara.

Kritikan, aku paham betul tentang itu, tapi apakah dengan cara seperti itu dan disampaikan dengan tidak memilih kata yang bagus sebagai perwakilan. Aku tau sangat bagus sekali untuk pembenahan diri, Tapi ya mbok kritikannya yang membangun donk bukannya malah menjatuhkan bahkan mungkin menyalahkan.  Bukan dengan cara dan dengan kata-kata seperti itu.

Inilah hidupku, aku sangat keberatan ketika ada yang seolah-olah ingin mengaturku,
 Helloooo siapa ello??

“Demi masa, sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling untuk kesabaran.” (Qs. Al-‘Asr)

Aku sangat memahami bahwa wajib kita saling mengingatkan dalam hal kebaikan tapi pertanyaanya dengan cara seperti apa dan bagaimana?
Bukan dengan cara menggurui, merasa diri paling benar. Bukankah diam lebih baik ketika itu menjadi pilihan untuk menjaga apalabila kita ga percaya mampu untuk menjaga semuanya akan baik-baik saja ketika memilih untuk berbicara. Ketika kita paham betul  dengan ungkapan “Mulutmu Hariamaumu”, aku rasa kita akan sangat berhati-hati dalam bertutur kata terlebih menasehati. Salah-salah malah akan membuat ukhuwah malah berantakan jika kita tidak mampu untuk memilih ucapan yang tepat.

Bagus kalau yang di beri  nasehat bisa ngerti, lah kalau malah sakit hati terus dendam? Gimana tu?

Memang si islam sangat mengatur masalah pergaulan sesama jenis, aku pun mengerti itu. Tapi menurut aku selama itu tidak melanggar syariat itu bukan sebuah masalah, ataukah pemikiranku salah? Atau aku yang kurang peka dengan kesalahan sendiri?

Entah lah. Yang jelas aku punya caraku sendiriku untuk mengatasi setiap apa ynag terjadi denganku. Insya Allah aku pun mempunyai ilmu yang mungkin tidak seberapa tapi yang jelas aku yakin bisa menjadi penuntunku menuju Ridho Allah.. aamiin.

Tak akan ada yang mampu merubah apa yang sedang aku jalani selama itu bukan karena kehendakku dan Allah. Aku tau apa yang aku lakukan, penilaian orang tehadapku  akan ku jadikan referensi saja bukan alat 
untukku merubah diri.

It’s me. If you don’t  like me? Don’t take care of my business..Oce kawan

Salam Semangat..
Salam Massallessuran


4 komentar:

  1. Gayaaamuuu..
    iya dech iya, mentang2 yg dah nemu kata2 : "Jalani apa yang menurutmu benar."

    Klo sudah begini, aku bisa apa? selain nyengir2 kuda, hmmm dasar mukamu ndeso!!! ahahahahaha...

    tetap semangaaat kawand, kehidupan kita adalah kita yang mengatur, jangan terlalu pedulikan kata orang! yuk mareeee :P

    BalasHapus
  2. baru dengar juga kan tentang 'Jalani apa yang menurutmu benar"?? cpcpcpc..dasar Ndeso.wakakakakak

    kata salah penulis terkenal yang bernama Shine Fikri yang katanya mau ngasih nama anaknya salsabila itu gini "yang tau sepenuhnya tentang diri kita yaitu diri kita sendiri',, dan aku suka bgt dengan itu...
    cpcpc-ochy berharap ntar ochy dapat tanda tngan pertama untuk buku solonya..eheeem

    BalasHapus
  3. Nasehat jika disampaikan dengan cara yang kurang baik memang tidak efektif... bukannya didengarkan malah mungkin akan dijauhi... hehehe..
    semoga Allah selalu menjaga kita dalam berperilaku, menasehati dan meneriam nasehat.. :)

    Lembutkan hati untuk menerima sepahit apapun nasehat, karena sepahit apapun nasehat tetaplah sebuah saran menuju perbaikan... CMIIW v^^

    BalasHapus
  4. ya syukron mba' atas masukannya...kan enak klo gini mba' kita juga yang di kasi' nasehat jadi enak nerimanya yaaa_hehehehe

    Lah klo ngasih nasehatnya so' paling benar dan ga pernah berbuat salah siapa yang suka sampai di katai pula..masya Allah.tapi yah semoga hati ini tetap di beri ketabahan dan kesabaran dalam menerima apapun kritikan dari orang.. (berharap ga disamakan lagi ma yahudi) naudzubillah..hehe

    BalasHapus