Bismillah..
Astaghfirulloh…’
Entah apa yang bisa
menggambarkan perasaanku hari ini, menyebalkan sekali. Gondok banget, entah
siapa yang sebenarnya salah apakah aku yang tidak bisa bergaul dengan baik sampai
harus melanggar syariat katanya ataukah dia yang ga bisa mengkritik dengan cara
yang halus. Ataukah kami sama-sama
bersalah. Namun inilah mungkin resiko hidup di zaman yang penuh dengan fitnah
ini.
Pagi-pagi hp ku berdering , tanda
ada pesan yang masuk :
“Katanya si akhwat yang rajin ikut kajian
tentang penyakit hati (bius cinta) tapi ko’
sering jalan sama ikhwan”
“anti memberatkanku
dalam menjalankan dakwah karena perilaku ukhti“. Dan blab la bla.
menampar sekali. Beuhhhhh cukup
untuk membekaskan tanda tangan dah klo saja waktu itu tangan yag berbicara.
Kritikan, aku paham betul
tentang itu, tapi apakah dengan cara seperti itu dan disampaikan dengan tidak
memilih kata yang bagus sebagai perwakilan. Aku tau sangat bagus sekali untuk
pembenahan diri, Tapi ya mbok kritikannya yang membangun donk bukannya malah
menjatuhkan bahkan mungkin menyalahkan. Bukan dengan cara dan dengan kata-kata seperti
itu.
Inilah hidupku, aku sangat
keberatan ketika ada yang seolah-olah ingin mengaturku,
Helloooo siapa ello??
“Demi masa, sungguh manusia berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling
menasehati untuk kebenaran dan saling untuk kesabaran.” (Qs. Al-‘Asr)
Aku sangat memahami bahwa wajib kita saling
mengingatkan dalam hal kebaikan tapi pertanyaanya dengan cara seperti apa dan
bagaimana?
Bukan dengan cara menggurui, merasa diri paling
benar. Bukankah diam lebih baik ketika itu menjadi pilihan untuk menjaga apalabila
kita ga percaya mampu untuk menjaga semuanya akan baik-baik saja ketika memilih
untuk berbicara. Ketika kita paham betul
dengan ungkapan “Mulutmu Hariamaumu”, aku rasa kita akan sangat
berhati-hati dalam bertutur kata terlebih menasehati. Salah-salah malah akan
membuat ukhuwah malah berantakan jika kita tidak mampu untuk memilih ucapan
yang tepat.
Bagus kalau yang di beri nasehat bisa ngerti, lah kalau malah sakit
hati terus dendam? Gimana tu?
Memang si islam sangat mengatur masalah pergaulan sesama
jenis, aku pun mengerti itu. Tapi menurut aku selama itu tidak melanggar
syariat itu bukan sebuah masalah, ataukah pemikiranku salah? Atau aku yang
kurang peka dengan kesalahan sendiri?
Entah lah. Yang jelas aku punya caraku sendiriku
untuk mengatasi setiap apa ynag terjadi denganku. Insya Allah aku pun mempunyai
ilmu yang mungkin tidak seberapa tapi yang jelas aku yakin bisa menjadi
penuntunku menuju Ridho Allah.. aamiin.
Tak akan ada yang mampu merubah apa yang sedang aku
jalani selama itu bukan karena kehendakku dan Allah. Aku tau apa yang aku
lakukan, penilaian orang tehadapku akan
ku jadikan referensi saja bukan alat
untukku merubah diri.
It’s me. If you don’t like me? Don’t take care of my business..Oce
kawan
Salam Semangat..
Salam Massallessuran
Gayaaamuuu..
BalasHapusiya dech iya, mentang2 yg dah nemu kata2 : "Jalani apa yang menurutmu benar."
Klo sudah begini, aku bisa apa? selain nyengir2 kuda, hmmm dasar mukamu ndeso!!! ahahahahaha...
tetap semangaaat kawand, kehidupan kita adalah kita yang mengatur, jangan terlalu pedulikan kata orang! yuk mareeee :P
baru dengar juga kan tentang 'Jalani apa yang menurutmu benar"?? cpcpcpc..dasar Ndeso.wakakakakak
BalasHapuskata salah penulis terkenal yang bernama Shine Fikri yang katanya mau ngasih nama anaknya salsabila itu gini "yang tau sepenuhnya tentang diri kita yaitu diri kita sendiri',, dan aku suka bgt dengan itu...
cpcpc-ochy berharap ntar ochy dapat tanda tngan pertama untuk buku solonya..eheeem
Nasehat jika disampaikan dengan cara yang kurang baik memang tidak efektif... bukannya didengarkan malah mungkin akan dijauhi... hehehe..
BalasHapussemoga Allah selalu menjaga kita dalam berperilaku, menasehati dan meneriam nasehat.. :)
Lembutkan hati untuk menerima sepahit apapun nasehat, karena sepahit apapun nasehat tetaplah sebuah saran menuju perbaikan... CMIIW v^^
ya syukron mba' atas masukannya...kan enak klo gini mba' kita juga yang di kasi' nasehat jadi enak nerimanya yaaa_hehehehe
BalasHapusLah klo ngasih nasehatnya so' paling benar dan ga pernah berbuat salah siapa yang suka sampai di katai pula..masya Allah.tapi yah semoga hati ini tetap di beri ketabahan dan kesabaran dalam menerima apapun kritikan dari orang.. (berharap ga disamakan lagi ma yahudi) naudzubillah..hehe