Jumat, 11 November 2011

Dear Pahlawanku- Ka’ Indah Bunda Yang Nun Jauh Di Makassar


from here

Apa kabar mu ka’? ku berharap kakak tetap sehat jasmani dan rohani. J


Ku  tuliskan surat ini untukmu ka’. Ini mungkin tidak akan cukup sebagai perwakilan untuk membalas apa yang telah kakak lakukan. Tapi paling tidak ini akan cukup membuat ucapan terima kasihku untumu bisa tersalurkan.


Ingat ga ka’ awal mula kita di pertemukan, dan aku pun tidak menyangka kakak siap menolong kami yang sama sekali tidak kakak kenali sebelumnya, benar-benar asing.

Sebelum kita bertemu apa kakak tau perjalanan aku dengan teman-temanku ka’ sampai akhirnya Allah berkehendak kita bertemu?

Kala itu aku dan teman-teman mendapatkan tugas dari sekolah untuk PKL ka’, sangat banyak kesusahan yang kami alami karena kebetulan kami orang baru di kota besar termasuk Makassar yang menurutku adalah kota terkejam sampai saat ini di banding Jakarta. Mungkin ini hanya bentuk rasa trauma yang membentuk ketakutanku terhadap kota Makassar ka’.  Bagaimana tidak, kami sampai harus berajalan kaki tengah malam di kota itu tanpa tau kemana kaki akan melangkah. Dan gilanya ka’ temanku ternyata punya kakak polisi di Makassar tapi dia memberi tahu kami, mungkin dia berpikir bahwa nasib kami akan berakhir di pinggir jalan jika tidak ada pertolongan dari orang yang lebih tau tentang Makassar dan akhirnya dia meminta tolong sama kakaknya.


Well, akhirnya kami ditawarkan untuk tinggal di asrama polisi. Tanpa berpikir panjang  dan khwatir dengan ke adaan lingkungan polisi kami pun menerima tawaran itu. Dan benar ka’ kami ternyata tidak di terima di kalangan istri-istri polisi disana. Mungkin khawatir suaminya kami ambil. Humd, emang dasar ibu-ibu ya ka’ masa’ ga nyadar dengan level kami terhadap laki-laki. Siapa juga yang tertarik dengan suami mereka? Mending ngincer cowok lain dah. (mungkin emang kami termasuk gadis-gadis menarik untuk taraf polisi., hihihi)



Kami Hanya bertahan beberapa minggu dan mencari tempat baru dengan harapan kami menemukan tempat yang ibu-ibunya ga cemburuan seperti ibu-ibu polisi itu. Dan disinilah Allah menakdirkan kita bertemu ka’. Sebuah kosan dengan 4 kamar kecil, dan kami memilih satu kamar untk ber-4. Kebayang ga ka’ bagaimana kami harus tidur berempat dengan kamar yang hanya muat 1 kasur. Naudzubillah! mudah-mudahan ga terulang lagi. Bukan hanya itu, kami harus beberapa kali tidak makan dan hanya minum air putih karena kehabisan makanan dan uang. Dan Allah pun mengutusmu kala itu. Masih teringat jelas percakapanku dan teman-teman.


“Kita sudah 3 hari ga makan, bisa-bisa kita mati kelaparan” Eluh temanku.

“tenang aja insya Allah, Allah memberi rezeki” Ujarku sok kuat padahal udah mau teriak kelaparan. Karena ku pikir kalau kami semua down otomatis benar-benar sudah tidak akan ada lagi kehidupan. Mau meminta bantuan kepada keluarga di kampung juga susahnya minta ampun karena kami benar-benar ndeso sampai-sampai HP pun belum punya.


Tanpa di duga ternyata ada kenalan teman yang juga kenalan kakak yang memberi  tau tentang kondisi kami sehingga engkau pun datang ka’. Walau pun saat itu aku tidak melihat kedatanganmu tapi yang ada di pikiranku kamu benar-benar malaikatku kala itu ka’. Aku pun heran ketika tiba dari kantor dan melihat teman dengan muka lusuhnya sedang berbinar-binar karena mendapatkan makanan.


“Wah…Alhamdulillah kalian makan? Dari siapa?” tanyaku heran.

“Alhamdulillah chy ada malaikat yang ngasih kita duit cepe’ untuk makan beberapa hari, dan bukan Cuma itu saja kita di undang di acara hakekahan ponakannya besok biar kita bisa sekalian bungkus makanan untuk persediaan makan kita.” Cerita temanku panjang lebar dan bersemangat.


Saat itu aku tidak tertarik dengan apa yang terjadi tapi lebih kepada siapa kamu ka’ jadi langsung ku tanyakan namamu.


“Siapa namanya say?”

“Namanya ka’ indah, baik deh. Umurnya mungkin hampir kepala 3” temanku terus bersemangat berbicerita sampai-sampai tidak sadar beberapa butir nasi beterbangan dari mulutnya



Ka’ indah?batinku. Sungguh sifatmu seindah namamu. Terimakasih ya Allah engkau mengutusnya untuk kami,.

Kakak tidak pernah memikirkan bagaimana latar belakang kami. Sampai-sampai kakak berani menampung kami dan menerima kami di tengah-tengah keluarga kakak. Walau pun sekarang aku sudah jauh dan lama berpisah dari kakak tapi kebaikan-kebaikan kakak tidak akan aku lupakan sampai kapan pun itu ka’. Terkecuali Allah berkehendak lain.

Entah kakak membaca postinganku ini atau tidak tapi aku berharap rasaku ini bisa kakak rasakan juga. Dan semoga kisahku dan kakak mampu memasukkanku dalam deretan blogger pemula yang bisa di perhitungkan..aamiin_ *Ngarep wkwkwk


Dari Aku Yang kan Selalu Mengingatmu. J


 "Postingan Ini di Ikut Sertakan dalam Kontes Dear Pahlawanku yang di Selenggarakan Oleh Lozz, Iyha dan Puteri"



 



Sponsored by :

7 komentar:

  1. Hahaha... bawahnya ada pesennya :p
    Salam kenal ya mbak~
    orang makassar ta?

    BalasHapus
  2. yooaa unaa...pesen ga boleh ketinggalan harus tetap eksis....wwkwkwkwk

    Salam kenal juga unaa...ya aku orang makassar tapi terasingkan di bekasi_hiks :( :D

    BalasHapus
  3. ohh sekarang di bekasi,,salam kenal ya mbak izin follow

    BalasHapus
  4. masih perdana nih ya mbak izin follow dulu

    BalasHapus
  5. Sherafim : ya sekarang di bekasi...sok di follow biar saya punya banyak teman..hehehhe

    alkahfi : ya mas pemula ni...bimbingannya yo-- :)

    BalasHapus
  6. makassar ga kejam kok :siul:
    aye baik2 aja selama 24 taon di sana :P :P

    kok bisa pkl ga jelas gitu tempat nginapnya, kasian beud...

    BalasHapus
  7. mba' uchy : mba' makassarnya dimna si mba????mungkin karena kebetulan saja saya dpat tempat yang ga bagus..tau PLN rayon Selatan ga yang dekat karebosi???coba deh main ke lorong2nya???hehhehe

    BalasHapus